Jakarta
Pembangunan ekonomi Indonesia yang oleh sebagian orang dianggap menggunakan sistem
neoliberalisme(sistem penjajahan modern yang berdampak menghilangkan proteksi
dan subsidi kemudian investasi asing masuk dengan fasilitas yang mudah dan luas
tanpa kendali),dinilai telah gagal. Politik dan sistem neoliberalisme dinilai
sebagai sebuah kombinasi paling baik dalam memiskinkan masyarakat, dan sarana
mengeruk kekayaan bagi segelintir elite.
Menurut Budiman Sudjatmiko: "Pembangunan ekonomi kita
gagal. 104 Juta penduduk Indonesia dikategorikan miskin, bila menggunakan
standar Bank Dunia penghasilan USD 2 perhari dan Politik bisa menjadi akses
untuk rakyat memperoleh hak-hak politiknya. Selain itu birokrasi yang amburadul
memang memungkinkan orang bisa mencuri,"
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, penggiat bidang
ekonomi rakyat, Elya Mustika, memaparkan sebuah konsep ekonomi baru untuk
memecahkan permasalahan ekonomi di Indonesia. Konsepnya adalah archipelagonomics
yaitu sebuah tatanan ekonomi dasar yang dibangun dari kenyataan paling dasar
dari kehidupan di Indonesia.
" di mana pembangunan ekonomi didasarkan pada kekuatan
rakyat. Cara ini mungkin bisa dibilang antiinvestasi di mana sebenarnya
investasi hanyalah untuk kepentingan perusahaan saja bukan kepentingan
rakyat," tegas Elya.
" Pembangunan ekonomi yang baik seharusnya, tidak
berfokus pada pengentasan kemiskinan. Poin yang penting adalah meningkatkan
pendapatan dan taraf hidup (membangun disposable income) ,"masih
menurut Elya.
Dari sisi pendekatan ilmiah, juga dapat dilihat bagaimana
seharusnya pembangunan ekonomi yang cocok di Indonesia. Pembangunan ekonomi
Indonesia yang ada sekarang terlihat sekali belum memenuhi azas keadilan.
"Dalam penelitian saya, saya menemukan indeks manusia
dan pembangunan ekonomi masih paling tinggi di Jawa dan Sumatra. Sementara di 3
pulau besar lainnya tidak menunjukkan adanya sesuatu yang signifikan dan Indeks
pembangunan manusia yang baik, ternyata juga menyuburkan praktik korupsi di
daerah Jawa dan Sumatera," terang peneliti dari Bandung Fe Institute,
Hokky Situngkir.
artikel ini saya ambil dari:http://news.detik.com/read/2011/08/09/235313/1700391/10/budiman-pembangunan-ekonomi-indonesia-gagal